Selain meningkatkan keamanan dan pengawasan yang ketat terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk higienitas bahan makanan terutama yang masih dalam keadaan mentah karena sangat mudah terkontaminasi dengan kuman atau bakteri, pemerintah juga disarankan untuk mengecek riwayat alergi pelajar penerima BGM.
Ternate, Pijarpena.id
Munculnya dugaan keracunan makanan MBG yang sempat mencuat di Kota Ternate, tepatnya di SMK Negeri 5 Kota Ternate, mematik tanggapan banyak kalangan. Salah satunya Vivi Felayati Sangaji SKed, seorang Koas (Co-assistant) mahasiswa pendidikan profesi dokter.
Menurut Vivi, kelayakan MBG secara sistematis dimulai dari bahan makanan hingga proses penyajian. Kesinambungan itu memiliki peran penting untuk mencegah racun pada makanan.
“Sederhananya faktor-faktor yang perlu diperhatikan termasuk bagaimana standar gizi makanan, kebersihan, keamanan pangan, jenis bahan makanan, pengemasan, dan bagaimana distribusi makanan tersebut,” jelas Vivi.
Hal yang perlu diperhatikan, imbuhnya, bahan makanan yang masih mentah terutama pada daging dan ikan. “Karena sangat mudah terkontaminasi oleh kuman,” ujar Vivi kepada Pijarpena.id, Senin (04/08/2025).
Dijelaskan, demi mencegah kuman atau bakteri terhadap makanan, pihak pelaksana pengawasan perlu menjamin kebersihan terhadap tempat dan peralatan masak serta siswa penerima MBG pun turut untuk menjaga kebersihan diri.
Vivi menambahkan, hal yang tak kalah penting adalah perlu memperhatikan riwayat alergi makanan pada penerima MBG. Apabila ditemukan ada yang terindikasi alergi suatu bahan makanan, dapat diantisipasi dengan menggantikan ke menu yang lain.
“Contohnya muncul ruam kemerahan dan gatal-gatal di kulit atau reaksi alergi lainnya yang di curigai bahwa ini adalah suatu keracunan makanan,” lanjutnya.
Selain itu, vivi menekankan perlu adanya pemberian edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada siswa terutama sekolah yang penerima program MBG.
Sebelum makan, sambungnya, siswa harus diwajibkan untuk mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun cuci tangan pada air yang mengalir.
“PHBS ini sangat penting diterapkan sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan pada siswa sebelum menerima makanan yang masuk ke dalam tubuh penerima MBG,” tuturnya.
Vivi juga meminta, setiap dapur maupun vendor dan penyedia makanan oleh pemerintah mestinya diwajibkan menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang diawasi ketat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan setempat. (rud/fm)